BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Energi
dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan suatu benda untuk melakukan
suatu usaha. Satuan energi adalah joule. Energi yang kita butuhkan tidak hanya
berasal dari tubuh kita tetapi juga berasal dari alam, misalnya energi panas,
energi gerak/kinetic dan energi bunyi. Kalor adalah suatu bentuk energi yang
diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau
wujud bentuknya. Panas atau kalor adalah energi yang berpindah karena adnya
perbedaan suhu. Satuan panas dalam SI adalah Joule.
Kalor
bergerak dari daerah yang bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu rendah.Jumlah
energi yang disalurkan adalh energi yang tertukar. Jika kalor diberikan pada
suatu zat, maka ada tiga kemungkinan zat tersebut yaitu zat emengalami
perubahan suhu, zat mengalami perubahan wujud, dan zat mengalami pemuaian.
Energi panas tidak
dapat kita lihat bentuknya tetapi pengaruhnya dapat kita rasakan. Sumber energi
panas terbesar di bumi adalah matahari. Manusia memanfaatkan energi panas yang
berasal dari matahari untuk Menguapkan air, penjemuran pakaian, pengeringan
pakaian/ikan asin/bahan makanan, proses pembuatan garam, Menghangatkan ruangan
dan memanaskan air, Mengeringkan bahan
makanan, kayu bakar dan proses pembuatan garam.
.
B.
Rumusan
masalah
Adapun rumusan masalah
dari makalah yang kami susun adalah :
- Bagaimana
menentukan kalor lebur es
2.
Apa yang dimaksud dengan energi kalor?
C.
Tujuan
Penulisan
Penulis menyusun
makalah ini dengan tujuan untuk :
1.
Untuk mengetahui tentang konsep dari
energi kalor
2.
Untuk mengetahui tentang bentuk perubahan
dan perpindahan energi panas.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Peta Konsep
Energi panas Isilah tabel berikut berdasarkan hasil
percobaanmu!
|
Kalor
Lebur
|
Pengaruh kalor
terhadap benda
|
perubahan wujud
zat
|
B.
Energi
Panas
Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan suatu benda
untuk melakukan
suatu usaha. Satuan energi adalah joule.
1 joule = 0,24 kalori
1 kalori = 4,2 joule (4,18)
Energi merupakan sesuatu yang bersifat
abstrak yang sukar dibuktikan tetapi dapat dirasakan adanya. Energi tidak dapat
diciptakan dan juga tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari
satu bentuk ke bentuk yang lain. Pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum
Kekekalan Energi yang dapat dilihat dengan persamaan berikut :
Kalor yang
dilepas = kalor yang
diserap
QL
= QS
Pada
umumnya, manfaat energi akan terlihat setelah berubah bentuk menjadi energi
yang lain. Misalnya, energi listrik akan bermanfaat ketika berubah bentuk
menjadi energi cahaya atau panas. Dalam ilmu fisika energi terbagi dalam
berbagai macam jenisnya, namun disini kita
akan membahas mengenai energy kalor/ energy panas.
Panas
atau kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang
menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor berbeda
dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas. Kalor
merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan
oleh suatu benda. Kalor berpindah dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda
bersuhu lebih rendah. Misalnya pada air sumur mengalami kenaikan suhu dan air
panas mengalami penurunan suhu. Hal ini menunjukan terjadi perpindahan energi
dan benda yang mempunyai suhu tinggi (panas) ke benda yang bersuhu lebih
rendah, energi yang berpindah pada peristiwa di atas adalah kalor.
Jadi
kalor adalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke
benda yang suhunya rendah ketika kedua benda bersentuhan. Selanjutnya, apabila
kita menuangkan air panas dalam es batu maka kalor akan mengalir dari air panas
menuju es. Selanjutnya suhu es akan meningkat dan melebur berubah wujud menjadi
air sampai suhunya setimbang.
Dari
sisi sejarah kalor merupakan asal kata caloric ditemukan oleh ahli kimia
perancis yang bernama Antonnie energy lavoiser (1743 – 1794). Kalor memiliki
satuan Kalori (kal) dan Kilokalori (Kkal). 1 Kal sama dengan jumlah panas yang
dibutuhkan untuk memanaskan 1 gram air naik 1 derajat celcius.
Teori Kalor Dasar dapat dituliskan sebagai berikut :
1. Kalor
yang diterima sama dengan (=) kalor yang dilepas
Ini merupakan bunyi
dari asas Black. Penemu asas Black adalah Joseph Black (1720 – 1799) dari
Inggris.
2. Kalor dapat terjadi akibat adanya suatu
gesekan
Penemunya adalah Benyamin Thompson (1753 –
1814) dari Amerika Serikat.
3. Kalor adalah salah satu bentuk energi
Ditemukan oleh
Robert Mayer (1814 – 1878)
4. Kesetaraan
antara satuan kalor dan satuan energi disebut kalor mekanik.
Digagas oleh James Prescott (1818 – 1889)
Dari
pengertian energi dan kalor di atas, maka energi kalor dapat didefinisikan
sebagai energi yang dihasilkan oleh gerak internal partikel-partikel dalam
suatu zat. contoh : apabila kedua tanganmu digosok-gosokkan selama beberapa
detik maka tanganmu akan terasa panas. Hal ini menunjukkan bahwa pada telapak
tanganmu telah terjadi perubahan energi dari energi gerak menjadi energi panas.
Umumnya energi kalor dihasilkan dari gesekan. Energi kalor menyebabkan
perubahan suhu dan perubahan wujud. Sumber energi panas yang sangat besar
berasal dari matahari. Sinar matahari dengan panasnya yang tepat dapat membantu
manusia dan makhluk hidup lainnya untuk hidup dan berkembang biak. Energi panas
pun merupakan hasil perubahan energi yang lain, seperti dari energi listrik,
energi gerak, dan energi kimia. Energi panas dimanfaatkan untuk membantu
manusia melakukan usaha seperti menyetrika pakaian, memasak, dan mendidihkan
air.
C. Kalor
Lebur
Melebur adalah perubahan
wujud zat dari padat menjadi cair. Pada saat melebur, zat memerlukan kalor
meskipun tidak mengalami kenaikan suhu.
Titik lebur adalah suhu pada waktu zat melebur.
Kalor laten lebur adalah kalor
yang diperlukan untuk mengubah wujud 1 kg zat padat menjadi zat cair.
Jumlah kalor yang diperlukan
untuk melebur dapat dituliskan :
Q = m.L
Keterangan:
Q= banyaknya kalor untuk
melebur (J)
m= massa (kg)
L = kalor lebur
D. Pengaruh Kalor Terhadap Benda
Besarnya kalor yang diterima atau dilepaskan oleh
sebuah benda bergantung pada beberapa factor. Antara lain massa benda, jenis
benda, dan perubahan suhu pada benda tersebut. Hubungan kalor dengan ketiga
factor tersebut adalah :
1.
Kalor yang diperlukan sebanding dengan
massa benda.
Semakin
besar massa benda semakin besar kalor yang diperlukan.
2.
Kalor yang diperlukan sebanding dengan
kalor jenis benda.
Untuk
jenis benda yang berbeda tetapi massanya sama, kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu yang sama ternyata besarnya berbeda bergantung pada jenis
bendanya.
3.
Kalor yang diberikan sebanding dengan
kenaikan suhu benda.
Untuk
jenis dan massa benda yang sama, jumlah kalor yang diberikan besarnya
mempengaruhi kenaikan suhu benda. Makin
banyak kalor yang diberikan kepada benda, semakin besar kenaikan suhu benda.
Q= m. c. ΔT
Keterangan:
Q = kalor
yang diperlukan, satuannya Joule (J)
m = massa benda, satuannya Kg
C = kalor jenis benda, satuannya J/Kg°C atau
J/KgK
Δt
= perubahan suhu, satuannya °C atau K
Kalor
jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1Kg benda
sebesar 1°C atau 1K.
E. Perubahan Wujud Zat
Kalor yang diserap atau dilepaskan suatu zat tidak
hanya menyebabkan perubahan suhu zat itu. Ternyata, kalor yang diserap atau
C = kapasitas kalor daam satuan J/K atau J/0C
C = kapasitas kalor daam satuan J/K atau J/0C
dilepaskan
oleh suatu zat dapat menyebabkan perubahan wujud zat dari satu wujud menjadi
wujud yang lain.
Perubahan
wujud tersebut dapat ditunjukkan dalam diagram di bawah:
Menyublim
GAS
|
CAIR
|
PADAT
|
Membeku mengembun
Menyublim
1. Menguap
dan mengembun
Pada
saat menguap, zat memerlukan sejumlah kalor. Akan tetapi, proses penguapan
tidak selalu melalui pemanasan.
Factor
yang dapat mempercepat proses penguapan adalah : pemanasan, tiupan udara di
atas permukaan, memperluas permukaan, mengurangi tekanan di permukaan.
2. Mendidih
Mendidih
terjadi pada saat keseluruhan zat cair menguap dan pada suhu tertentu saja.
Suhu zat cair mendidih pada tekanan 1 atm disebut titik didih yaitu titik dimana
terjadi kesetimbangan fase cair dan uap. Pada saat mendidih suhu zat cair tetap
meskipun terus diberikan kalor.
Banyaknya
kalor yang diperlukan untuk menguapkan 1Kg zat cair pada titik didihnya disebut
kalor uap (U) satuannya adalah J/Kg. untuk menguapkan sejumlah zat pada titik
didihnya diperlukan kalor sebesar Q=m.U
Titik
didih zat cairdipengaruhi oleh tekanan udara di atas permukaan zat cair. Makin
kecil tekanan udara di atas zat cair, makin rendah titik didih zat cair. Titik
didh normal air pada tekanan 76cmHg adalah 100 ̊C. bila tekanan tersebut
dikurangi maka air akan mendidih pada suhu dibawah 100 ̊C. titik didih akan
mengalami pengurangan 1 ̊C setiap kenaikan 300m dari permukaan air laut. Titik
didih di daerah pegunungan atau dataran tinggi kurang dari 100̊C disebabkan
tekanan udara yang semakin renggang atau kecil.
Kalor
uap suatu zat adalah banyaknya kalor per satuan massa yang harus diberikan pada
suatu zat pada titik didihnya agar menjadi gas seluruhnya.
3. Melebur
dan membeku
Banyaknya
kalor per satuan massa yang dilepaskan oleh zat cair supaya menjadi zat padat
seluruhnya disebut kalor beku. Pada suhu 0̊C Kalor yang diperlukan atau dilepaskan untuk
melebur atau membeku bergantung pada jenis zat dan dapat dirumuskan dengan :
Q = m.L
, dengan L= kalor lebur, satuannya J/Kg
BAB
III
APLIKASI
MATERI
A.
Dalam
Kehidupan Sehari-Hari
Energi panas tidak dapat kita lihat
bentuknya tetapi pengaruhnya dapat kita rasakan. Sumber energi panas terbesar
di bumi adalah matahari. Manusia memanfaatkan energi panas yang berasal dari
matahari untuk :
1. Menguapkan air (penjemuran pakaian,
pengeringan pakaian/ikan asin/bahan makanan, proses pembuatan garam)
2. Menghangatkan ruangan dan memanaskan
air
3. Mengeringkan bahan makanan, kayu
bakar dan proses pembuatan garam.
Selain itu kalor atau energy panas
juga dimanfaatkan dalam prisip kerja alat-alat yang biasa digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, antara lain ditunjukan pada;
1) Prinsip
Kerja Mobil
Prinsip kerja pada mobil yaitu
memanfaatkan perubahan bentuk energy yaitu energi kimia menjadi energi panas
dan kemudian menghasilkan energy gerak. Tekanan gas hasil pembakaran bahan
bakan dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol
menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak balik
(reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros
engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi
gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi. Kendaraan yang melaju di jalanan
pada umumnya terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu yang berbahan bakar bensin, dan berbahan bakar
solar . Perbedaan mendasar dari kedua jenis mesin itu adalah, kalau mesin bensin atau disebut juga mesin Otto
(motor ledak), di dalam ruang mesin nya terdapat lecutan listrik atau
api dari busi untuk menyalakan campuran bensin dan udara (oksigen). Sementara
pada mesin Diesel, tidak diperlukan
nyala listrik/api dari busi.
Dalam hukum Fisika Thermodinamika,
terdapat salah satu hukum yang menyatakan : ”jika volume di kecilkan (di
kompresi / di mampatkan) tekanan udara akan bertambah disertai dengan
bertambahnya Temperatur”. Sebagai ilustrasi pompa ban sepeda, saat digunakan
batang pompa nya akan menjadi panas karena udara yang di mampatkan pada saat
memompa ban membuat tekanan udara menjadi tinggi dan juga suhu nya.
Pada mesin Diesel, dibuat ruangan sedemikian
rupa sehigga pada ruang itu akan terjadi peningkata suhu hingga mencapai titik
nyala yang sanggup membakar minyak bahan bakar. Pemampatan yang biasanya digunakan
hingga mencapai kondisi terbakar itu biasanya 18 hingga 25 kali dari volume
ruangan normal. Sementara suhunya bisa naik mencapai 500 ̊C .
Cara kerjanya mudah, minyak solar
yang sudah dicampur udara (seperti yang keluar dari semprotan obat nyamuk)
disemprotkan ke dalam ruangan yang telah mampat dan bersuhu tinggi, sehingga
dapat langsung membuat kabut solar tadi meledak dan mendorong piston yang
kemudian akan menggerakkan poros-poros roda, singkatnya menjadi tenaga.
Kejadian ini berulang-ulang dan tenaga yang muncul pun dapat dimanfaatkan untuk
menggerakkan mobil. Pembuat mesin diesel yang lebih maju tentu menambah di sana
sini untuk memberi peningkatan kinerja
dan tenaga. Walau cara kerjanya menjadi lebih rumit, tapi dasarnya tetap tidak
berubah.
B. Soal
dan Jawaban
a.
Pilihan Ganda
1.
Salah satu bentuk energi yang dapat berpindah karena ada perbedaan suhu
disebut.....
A. Kalorimeter
B. kalor
C. kalori
D. penguapan
Jawaban : B
2.
Kapur barus dipanaskan akan berubah
menjadi gas peristiwa itudisebut
A. mengembun C. Menyublim
B. menghablur D. Menguap
Jawaban : C
3. Es yang terbentuk padat diberi kalor
sehingga lebur menjadi air disebut ...
A. membeku C. Menghablur
B. mencair D. Menyublim
Jawaban : B
4. Air diberi kalor sehingga air itu
menampakkan gelembung-gelembung air. Peristiwa itu disebut…
A. memanas C. Menguap
B. mendidih D. Mencair
Jawaban : B
5. Es yang massanya 5 g,suhunya 0oC,
melebur semua menjadi air yang suhunya 0oC. Berapakah kalor yang
diterima oleh es tersebut, jika kalor lebur es adalah 80 kal/g
A. 200 kal C.600kal
B. 800 kal D.400 kal
Jawaban : D
b.
Essay
1. Untuk
menaikkan suhu benda dan 30°C menjadi 80°C diperlukan kalor sebanyak 80.000
Joule. Bila massa benda yang dipanaskan 5 kg.
a)
Berapa kapasitas kalor benda itu?
b)
Berapakah kalor jenisnya?
Jawaban
:
Diketahui :
Q = 80000 Joule
m = 5kg
Dt
= 80°C - 30°C = 50°C
Ditanya
a) H = ........?
b)
c = ........?
Jawab :
a) H = Q/At = 80.000 = 1600 J/°C
L’t
50
b) c = c/m =
1600/5 = 320 J/kg°C
2.
Apa yang dimaksud dengan Kalor jenis suatu zat?
Jawaban
:
Kalor
jenis suatu zat bilangan yang menunjukkan banyak kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1°C dan 1 kg zat.
3. Berapa banyaknya kalor yang diperlukan untuk
meleburkan es 2 kg dan suhu 0°C menjadi air pada suhu 0°C?
Jawaban:
Diketahui
:
m
= 2 kg
L
= 336000 J/kg
Ditanya
Q = ........?
Jawab
Q = mxL
= 2 x 336000 = 672000 Joule
4. 500
gram es bersuhu −12oC dipanaskan hingga suhu −2oC. Jika kalor jenis es adalah
0,5 kal/goC, tentukan banyak kalor yang dibutuhkan, nyatakan dalam satuan
joule!
Jawaban :
Diketahui :
m = 500 gram
T1 = −12oC
T2 = −2oC
ΔT = T2 − T1 = −2o − (−12 ) = 10oC
c = 0,5 kalori/groC
Q = ….?
Q = mcΔT
Q = (500)(0,5)(10) = 2500 kalori
1 kalori = 4,2 joule
Q = 2500 x 4,2 = 10500 joule
5. 500
gram es bersuhu 0oC hendak dicairkan hingga keseluruhan es menjadi air yang
bersuhu 0oC. Jika kalor jenis es adalah 0,5 kal/goC, dan kalor lebur es adalah
80 kal/gr, tentukan banyak kalor yang dibutuhkan, nyatakan dalam kilokalori!
Jawaban :
Diketahui :
Pembahasan
m = 500 gram
L = 80 kalori/gr
Q = ....?
Q = mL
Q = (500)(80) = 40000 kalori = 40
kkal
C. Lembar Kerja Siswa
A. Tujuan
Mengamati sifat-sifat zat padat, cair dan gas
B. Alat dan Bahan
1. Batu 4.
Balon
2. Air 5.
Neraca
3. Plastik 6.
2 gelas ukur dengan kala berbeda
C.
Cara Kerja
1.
Letakkan batuu ke meja, kemudian pindahkan ke neraca dan ukurlah massanya!
2.
Isilah gelas ukur dengan air, ukur volumenya, kemudian pindahkan ke gelas ukur
lain yang skalanya berbeda. Ukur kembali volumenya!
3.
Tiuplah sebuah balon, kemudian pindahkan udara dalam balon ke plastic.
Bandingkan besarnya balon dengan plastic saat berisi udara!
D. Pertanyaan
1.Bagaimanakah
bentuk batu setelah dipindah dari meja ke neraca? Sifat apakah yang dibuktikan
dengan mengukur massa batu menggunakan neraca?
Jawab
:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2.Bagaimana
bentuk air setelah dipindahkan pada kedua gelas ukur?
Jawab
:
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3.Bagaimanakah
hasil pengukuran volumenya?
Jawab
:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
4.Samakah
besarnya balon dengan plastic setelah udara dipindahkan dari balon ke plastic?
Mengapa?
Jawab
:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
5.
Apakah sifat zat yang dibuktikan dari percobaan diatas?
Jawab
:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
6. Isilah
tabel berikut berdasarkan hasil percobaanmu!
No
|
Wujud
zat
|
Sifat
|
1
|
Cair
|
…………………….
|
2
|
Padat
|
…………………….
|
3
|
Gad
|
…………………….
|
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Energi dari
suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan suatu benda untuk melakukan suatu usaha.
Panas atau kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang
menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. energy kalor
dapat didefinisikan sebagai energy yang dihasilkan oleh gerak internal
partikel-partikel dalam suatu zat.
Jika kalor
diberikan pada suatu zat, maka ada tiga kemungkinan zat tersebut yaitu zat
emengalami perubahan suhu, zat mengalami perubahan wujud, dan zat
mengalami pemuaian.Kalor dapat
menyebabkan suatu benda berubah wujud. Perubahan wujudnya meliputi mengembun,
mencair, membeku, menguap, dan menyublim. Untuk mengetahui besarnya kalor dapat
menggunakan alat calorimeter. Kalor yang diberikan oleh benda yang bersuhu
tinggi akan sama dengan kalor yang diterima oleh benda yang suhunya
rendah. Prinsip ini disebut dengan asaa
Black.
Setiap
proses pengubahan energi dari satu bentuk ke bentuk lain baik yang tidak
disengaja maupun yang direkayasa ternyata menghasilkan panas. Energy panas
banyak dimanfaatkan dalam berbagai macam alat rumah tangga. Prinsip-prinsip
kerja yang memanfaatkan energi panas antara lain adalah dalam prinsip kerja
mobil, proses penyulingan air, termos dan prinsip kerja setrika serta masih
banyak yang lainnya.
B.
Saran
Walaupun energi
bersifat kekal atau tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan kita tetap harus
berhemat energi, termasuk juga energi kalor karena untuk memperoleh energi yang
sama bisa digunakan kembali diperlukan sebuah proses atau siklus yang cukup
lama. Selan itu karena energy panas yang tersedia di alam dapat kita manfaatkan
secara maksimal seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
-
Zemansky, Sears 1985,
fisika untuk universitas. Jakarta, Bina Cipta
-
Tripler, Paul, 1998, fisika.
Jakarta, Erlangga
- Zaenul, Hadi, 2009, fisika untuk
SMA. Jakarta, Erlangga
- Young, Hugh, 2003, fisika Jakarta,
Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar